KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur
kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan Alam Nabi Muhammad SAW, para sahabat serta pengikutnya hingga akhir
zaman. Alhamdulillahirobbil’alamiin,
tiada kata yang dapat penulis sampaikan selain ucapan syukur kehadirat Allah
SWT, karena hanya dengan ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah Teori Akuntansi, mengenai “ Sejarah Perkembangan Akuntansi “
Dalam penulisan Makalah ini
penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan rintangan, namun berkat bantuan
dari berbagai pihak maka segala macam hambatan dapat teratasi. Untuk itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih, semoga Allah SWT memberikan
balasan atas kebaikan dengan limpahan rahmat-Nya. Akhirnya semoga Makalah ini
bermanfaat dan menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 13 Desember 2014
Intan Tiara Permatasari
43113120033
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi
bagaimana manusia berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran
konseptual tentang prinsip, standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada
dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus
berisi informasi-informasi yang berguna dalam memantu pengambilan keputusan
bagi para pemakainya.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari,
sesungguhnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik
warung mencatat pembelian barag dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang
da warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan
dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan
kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi
telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi
tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang
lebih besar.
Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga
berkembang sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu,
faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan
tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya
tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut
berkembang dan bertahan hingga sekarang.
Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka penulis
tertarik untuk membuat sebuah makalah dengan judul “Sejarah Perkembangan
Ilmu Akuntansi”.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas,
penulis dapat mengangkat permasalahan dalam makalah ini yaitu “bagaimana
sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari pertama kali muncul hingga sekarang?”
1.3. Tujuan
Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa
perlu mencantumkan tujuan dalam penulisannya agar penulisan makalah ini lebih
terarah pada sasaran yang akan dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk
mendapatkan gambaran yang pasti tentang sejarah perkembangan ilmu akuntansi
dari sejak dahulu hingga sekarang.
1.4. Manfaat
Penulisan
Ada
beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu
sebagai berikut.
1.
Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk ilmu akuntansi.
2.
Meningkatkan rasa disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu masalah
atau pekerjaan yang dibebankan orang lain kepada penulis.
3.
Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan, serta generasi
yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Akuntansi
Menurut Weygant (dalam Yadiati & Wahyudi, 2007)
akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan
mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang
berkepentingan.
Sedangkan menurut Meigs (dalam wikipedia.com,
2008) akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritaspajak dan pembuat keputusan lain
untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi,
dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal
sebagai “bahasa bisnis”.
Dengan demikian, secara singkat akuntansi berarti
rekening atau perkiraan. Interpretasi akuntansi terdiri dari tiga bagian yaitu:
(1) pengidentifikasian, mengenalai aatu memilah peristiwa-peristiwa ekonomi
yang merupakan laporan keuangan/transaksi; (2) mencatat, pencatatan dilakukan
secara sistematis, kemudian pencatatan ini diklasifikasi dan diringkas; (3)
pengukuran, menetapkan nilai dari peristiwa yang dipilih tersebut dalam satuan
uang; dan (4) pengkomunikasian, menyajikan informasi berdasarkan transaksi yang
sedang atau sudah berlangsung.
2.2. Sejarah
Perkembangan Ilmu Akuntansi
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan
dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan
sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan,
yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di
Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis
dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia
setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha
pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan
organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan
sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang
ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang
akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini
berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double
entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang
membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam
arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak
adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997)
bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu.
Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini
maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting systemtelah
disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang
berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul
“Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi
tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan“Orang yang
pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry
bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum
terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada
tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian
penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam,
sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi,
sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi
akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel
(dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru
menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu
digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga
menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845
undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur
tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur
tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar
hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan
inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai
pertanggungjawaban.
Dalam
artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi
sebagai berikut.
Tahun
1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single
entry maupundouble entry.
Tahun
1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama
digunakan dalam perusahaan.
Tahun
1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial
auditing).
Tahun
1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan
yang dianggap lebih penting.
Tahun
1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang
dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun
1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
1.
Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya,
akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana
pemerintah;
2.
Laporan keuangan mulai diseragamkan;
3.
Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
4.
Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP
dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.
Tahun
1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut.
1.
Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer
untuk pengolahan data.
2.
Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
3.
Analisis Cost Revenue semakin
dikenal.
4.
Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan
perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
5.
Management accounting sebagai bidang akuntan yang
khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
6.
Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan
dan pengawasan.
7.
Perencanaan manajemen serta management auditing mulai
diperkenalkan.
Tahun
1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
1.
Timbulnya management scienceyang mencakup
analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan
kekurangan-kekurangannya;
2.
Sistem informasi semakin canggih yang mencakup
perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan
keputusan, dan analisis cost benefit;
3.
Metode permintaan yang menggunakan computer
dalam teori cybernetics;
4.
Total system review yang
merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
5.
Social accounting manjadi
isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi
lingkungan masyarakat.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642,
tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion
Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan
akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa
dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda
banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut
oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan
di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku
walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas
ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960,
akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi,
sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa
(Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai
dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van
Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini
merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government
Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public
pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia
tahun 1918.
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat
kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan
Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini,
atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan
jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang
akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan
akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu
Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan
Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas
Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah
Mada (1964).
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan
Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan
mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga
dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan
undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong
berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997,
peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki
peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.
2.3. Bidang-bidang
Akuntansi
1.
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2.
Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
3.
Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
4.
Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
5.
Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
6.
System Informasi (Information System)
7.
Anggaran (Budgeting)
8.
Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
9.
Akrual Basis dan Kas Basis
10. Akuntan
Internal dan Akuntan Eksternal
11. Akuntansi
Proyek (Project Accounting)
2.4. Hubungan
Akuntansi dengan Bidang Lain
Pentingnya pemahaman akuntansi tidaklah terbatas hanya
pada dunia usaha semata. Banyak karyawan yang pendidikannya bukan dalam bidang
bisnis juga menggunakan data akuntansi dan mereka itu perlu mengetahui
prinsip-prinsip serta terminologi akuntansi. Semua orang akan berhubungan
dengan transaksi usaha sehingga harus memperhatikan aspek keuangan yang
terdapat dalam dirinya sendiri. Dalam dunia bisnis yang semakin modern,
akuntansi memainkan peranan penting, dan dalam arti luas semua warga Negara
akan berhubungan dengan dunia akuntansi pada kesempatan tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa orang yang pertama kali menulis buku
tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto
Cotrugli dan orang yang pertama kali menerbitkan buku tentang double
entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada tahun 1949.
Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak
yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang
berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain
meskipun hal itu tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang
pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat
menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak
dilakukan persis sesuai dengan aturan.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama
pihak yang terkat dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana
mestinya. Lebih dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat
mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang
semakin maju ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Divisi
Litbang Madcoms. 2005. Seri Panduan Lengkap Myob Accounting, Yogyakarta : Andi
Harahap,
Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Rosjidi.
1999. Teori Akuntansi. Tujuan, Konsep, dan Struktur,
Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Yadiati,
Winwin & Ilham Wahyudi. 2007.Pengantar Akuntansi,
Jakarta : Kencana
Situs
:
Thanks ya. Kunjungi juga ya CARA DOUNLOWD JURNAL PENELITIAN GRATISSS
BalasHapus