KATA PENGANTAR
Ucapan syukur
kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat yang telah di limpahkan-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASPEK MANAJERIAL “. Karya tulis ini berfokus pada
analisis dan kelayakan suatu usaha.
Dalam
rangka ikut berperan serta menunjang proses perkuliahan, kami tim penyusun
menyelesaikan sebuah karya dalam bentuk makalah sebagai pelengkap tugas mata
kuliah (Pengantar Bisnis). Program ini
bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan untuk memahami proses
atau tahap dalam pengambilan keputusan.
Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
menyusun karya tulis ini, khususnya kepada Ibu Eva yang telah banyak memberi kontribusi
pengarahan kepada kami.
Tak
ada gading yang tak retak. Kami menyadari karya tulis ini memiliki kelemahan
dan kekurangan baik dalam segi penulisan maupun penyusunan kata, kiranya semua
pihak yang menggunakannya dapat memberi sumbangsih pemikiran demi kesempurnaan
karya tulis ini.
Jakarta, 01 April 2014
Hormat
kami
Kelompok
V
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………… 1
DAFTAR
ISI………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang……………………………………………….... 3
1.2.
Perumusan masalah………………………….………………… 3
1.3.
Tujuan Pembelajaran.………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Aspek Manajemen Dan Organisasi..…………….… 4
2.2. Fungsi Manajemen……………………………………………… 4
2.3. Fungsi Operasional
Manajemen………………………………… 5
2.3. Manajemen Pembangunan Proyek………...…………………… 8
2.4. Manajemen Sumber Daya Manusia
….………………………..... 8
2.5. Pengertian Organisasi…………….
….………………………..... 9
2.6. Bentuk-Bentuk Organisasi
..…………………………………….. 9
BAB III KESIMPULAN DAN
SARAN
4.1. Kesimpulan……………………………………………………… 12
4.2. Saran…………………………………………………………..… 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aspek manajemen
dan organisasi merupakan hal yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian.
Dimana keberhasilan suatu kegiatan bisnis yang telah dinyatakan feasible untuk
dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam penyampaian tujuan
Aspek manajemen bertujuan untuk
mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis dapat direncanakan,
dilaksanakan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya
tidak layak.
Mengingat pentinya peranan aspek
manajemen dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan / bisnis yang dilakukan
maka perlu diadakan suatu analisis untuk kelayakan suatu usaha dengan melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
1.2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana aspek
manajemen diterapkan dalam organisasi ?
b. Apa model
perencanaan yang digunakan agar tujuan manajemen Sumber Daya Manusia ?
c. Bagaimana model
organisasi yang digunakan untuk mengetahui jenis organisasi yang dijalankan ?
1.3. Tujuan Pembelajaran
Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
aspek manajemen dan organisasi. Agar para pelaku perusahaan / organisasi dapat
meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kualitas kerja.
BAB II
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
2.1. Pengertian
Aspek Manajemen
Aspek manajemen merupakan aspek yang
cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. karena walaupun suatu
usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen
dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan.
baik menyangkut masalah esdm maupun menyangkut rencana
perusahaan secara keseluruhan haruslah disusun dengan tujuan perusahaan.
2.2.
Fungsi Manajemen
a. Perencanaan (Planning), yaitu proses yang menyangkut upaya
yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penetuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi
b. Pengorganisasian (Organizing), yaitu proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain
dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
c. Pengarahan (Actuating), yaitu proses implementasi program
agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses yang
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan
penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
d. Pengendalian dan pengawasan
(Controlling),
yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan,diorganisasikan, diarahkan/diimplementasikan bisa berjalan
sesuai dengan target yang telah digariskan, meskipun berbagai perubahan terjadi
dalam lingkungan organisasi.
2.2.1 Beberapa
pandangan mengenai fungsi-fungsi manajemen
a. Menurut Luther Gullick : Planning –
Organizing – Staffing – Directing – Coordinating – Reporting – Controlling
b. Menurut George Terry : Planning – Organizing –
Actuating – Controlling.
c. Menurut james AF. Stoner : Planning
– Organizing – Staffing – Directing – Controlling.
d. Menurut Koontz & O’ Donnel :
Planning – Organizing – Staffing – Directing – Controlling.
e. Menurut Nickels Mc. Hugh & Mc.
Hugh : Planning – Organizing – Directing – Controlling.
f. Menurut Richard W. Griff : Planning
– Organizing – Leading – Controlling.
g. Menurut Ernest Dale : Planning –
Organizing – Staffing – Directing – Inovating – Representing – Controlling.
2.3. Fungsi Operasional Manajemen (Manajemen
Fungsi)
1. Manajemen Sumber Daya Manusia : adalah penerapan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi
organisasi yang dijalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik
tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan
yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
2. Manajemen produksi : adalah penerapan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien
mungkin. Kegiatan produksi pada dasarnya merupakan proses bagaimana sumber daya
input dapat diubah menjadi output dalam bentuk barang dan jasa.
3. Manajemen Pemasaran : adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang berusaha untuk mengidentifikasikan apa sesungguhnya
yang dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara pemenuhannya dapat
diwujudkan. Untuk dapat mengidentifikasi apa yang dibutuhkan konsumen, maka pebisnis
perlu melakukan riset pemasaran, di antaranya berupa survei tentang keinginan
konsumen, sehingga pebisnis bisa mendapatkan informasi mengenai apa
yangsesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen. Informasi yang diperoleh kemudian
diteruskan ke bagian produksi untuk dapat diwujudkan. Setelah output produk
terwujud, maka manajemen pemasaran kemudian melakukan kegiatan proses
penyampaian produk kepada konsumen yang dikenal dengan istilah pemasaran.
4. Manajemen Keuangan : adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang berusaha memastikan bahwa kegiatan bisnis yang
dilakukan mampu mencapai tujuan secara ekonomis, yaitu diukur berdasarkan
profit. Tugas manajemen keuangan, di antaranya merencanakan dari mana
pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah
diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
5. Manajemen Informasi : adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang berusaha memastikan bahwa kegiatan bisnis yang
dilakukan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk
memastikan itu, manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh
informasi yang diperlukan yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan, baik
informasi internal maupun eksternal, sehingga bisnis yang dijalankan dapat
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.
2.3.1 Manajer Dalam
Kegiatan Manajemen
Manajer pada dasarnya adalah subyek dari / orang yang melaksanakan kegiatan manajemen. Secara lebih lengkap lagi, manajer adalah orang yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota organisasi. Manajer bertugas untuk memastikan bahwa seluruh tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat funsional maupun yang bersifat operasional.
Manajer pada dasarnya adalah subyek dari / orang yang melaksanakan kegiatan manajemen. Secara lebih lengkap lagi, manajer adalah orang yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota organisasi. Manajer bertugas untuk memastikan bahwa seluruh tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat funsional maupun yang bersifat operasional.
2.3.2 Keahlian-keahlian
Manajemen
Untuk
dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut, setiap manajer harus
mempunyai keahlian-keahlian manajemen (managerial skill). Keahlian-keahlian
tersebut meliputi :
1.
Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan
untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu.
2.
Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat
(human relation skills), yaitu keahlian dalam mamahami dan melakukan interaksi
dengan berbagai jenis orang di masyarakat. Contoh, keahlian bernegosiasi,
memotivasi, meyakinkan orang dan lain sebagainya.
3.
Keahlian konseptual (conceptual skills), yaitu keahlian dalam berfikir
secaraabstrak, sistematis, termasuk di dalamnya mendianogsis dan menganalisis
berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk
memprediksi di masa yang akan datang.
4.
Keahlian dalam pengambilan keputusan (decision making
skills),
yaitu keahlian untuk mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai
alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi.
5.
Keahlian dalam mengelola waktu (time management skills), yaitu keahlian dalam memanfaatkan
waktu secara efektif dan efeisien.
6.
Keahliandalam manajemen global (global management skills), yaitu keahlian manajerial yang tidak
saja terfokus pada satu keadaan di negara tertentu, akan tetapi juga lintas
negara bahkan lintas budaya.
7.
Keahlian teknologi (technological skills), yaitu keahlian manajerial dalam
mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan teknologi yang terjadi.
2.4. Manajemen Pembangunan Proyek
Manajemen proyek adalah sistem untuk
merencanakan,melaksanakan, dan mengawasi pembangunan proyek dengan efesien. pembangunan
proyek harus dapat menyusun rencana pelaksanaan proyek dengan mengoordinasikan
berbagai aktifitas atau kegiatan proyek dan penggunaan sumber daya agar secara
fisik proyek dapat diselesaikan tepat waktu.
Rencana proyek yang baik akan meliputi unsur-unsur
berikut:
1.
Menetapkan tujuan
2.
Mendefenisikan proyek
3.
Mencantumkan langkah utama untukdilakukan
4.
Analisi biaya atau manfaat
5. Jadwal
waktu untuk penyelesaian
6. Uraian
mengenai sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek
Mengawasi atau mengendalikan proyek
merupakan hal yang penting untuk menjagaagar proyek selesai tepat pada
waktunya. mengawasi suatu proyek meliputi monitoring terhadap sumber daya,
biaya, kualitas dan anggaran.
2.5. Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan
suatu konsep yang bertalian dengan kebijaksanaan, prosedur, dan praktik
bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusaan untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.
·
Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan suatu proses
untuk mempelajari dan mengumpulkan
berbagai informasi yang berhubungan
dengan suatu jabatan.
·
Perancangan Jabatan
Perancangan jabatan merupakan proses
yang di tentukan dan di ciptakan oleh
karakteristik kualitas kerja dari suatu jabatan.
Perencanaan jabatan didasarkan pada pendekatan sebagai
berikut:
1.
Pendekatan mekanistik
2.
Pendekatan faktor manusia
3.
Pendekatan motivasi
·
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk meramalkan atau
memperkirakan kebutuhan sumberdaya manusia dalam suatu bisnis atau perusahaan.
manfaat yang di peroleh perusahaan dari lingkungan kerja
yang aman dan sehat adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas karena menurunya jumlah
hari kerja yang hilang.
2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas kerja.
3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
4. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar.
2.6. Pengertian
Organisasi
Struktur organisasi formal disusun untuk membantu
pencapaian tujuan organisasi agar lebih efektif.
Desain struktur organisasiditentukan oleh:
1. Strategi organisasi
2. Lingkungan
3. Teknologi
4. Orang-orang yang terlibat dalam organisasi
2.7. Bentuk-bentuk
Organisasi
Dalam praktiknya bentuk organisasi di sesuaikan dengan
bidang usaha yang di jalankan.kemudian juga disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi itu sendiri.berikut ini beberapa
jenis bentuk organisasi yang umum:
1. Bentuk
organisasi yang di tinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat di bedakan:
a. Organisasi yang
memiliki pimpinan puncak satu orang. contohnya : perusahaan perseorangan
b. Organisasi yang
mempunyai pimpinan puncak lebih satu orang atau dewan. contohnya: perseroan
terbatas atau firma.
2. Bentuk
organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya.
·
Organisasi
Garis / Lini
Organisasi lini adalah organisasi yang
smata-mata memiliki hubungan wewenang lini dalam organisasinya.
Ciri-ciri Organisasi Lini:
a. Hubungan antara
atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui suatu garis wewenang.
b. Jumlah karyawan
sedikit,maka struktur organisasi masih sederhana.
c. Pimpinan dengan
karyawannya saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.
d. Masing-masing
kepala unit memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang
pekerjaan yang ada dalam unitnya.
e. Pucuk pimpinan biasanya pemilik
perusahaan.
f. Pucuk pimpinan
dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal ,segala keputusan/kebijaksanaan dan
tanggung jawab ada pada satu tangan.
g. Tingkat
spesialisasi belum tentu tinggi,alat-alat yang di perlukan tidak beranekaa
ragam.
h. Organisasi
kecil.
i.
Keuntungan Organisasi Lini:
1. Kesatuan
pimpinan terjamin sepenuhnya,karena pimpinan berada dalam satu tangan.
2. Disiplin kerja
para anggota pada umumnya tinggi.
3. Koordinasi
relatif mudah di laksanakan.
Kelemahan Organisasi Lini:
1.
Tujuan pribadi pucuk pimpinan sering kali tidak dapat di
bedakan dengan tujuan organisasi.
2.
Ada kecenderungan
pimpinan untuk bertindak secara otoriter dan ditaktor kesempatan karyawan untuk berkembang
terbatas.
·
Organisasi Lini
dan Staf
Ciri-ciri organisasi lini:
a. Organisasi besar
dan bersifat kompleks.
b. Jumlah karyawannya
banyak.
c. Hubungan antara
atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
d. Pimpinan dan karyawan
semuanya tidak saling mengenal.
e. Spesialisasi
dengan beraneka ragam di perlukan dan digunakan secara maksimal.
Keunggulan model organisasi lini dan
staf antara lain:
a. Azas kesatuan
pimpinan tetap dipertahankan,
b. Adanya pembagian
tugas yg jelas antara pimpinan,staf,dan pelaksana
c. Tipe organisasi
lini dan staf fleksibel, karena dapat di terapkan pada organisasi besar/kecil,
Pemerintah atau swasta kelemahan model organisasi lini dan
staf antara lain:
a. Kelompok
pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasehat.
b. Solidaritas para karyawan kurang,sebab tidak
saling mengenal.
c. Persaingan
kurang sehat sering terjadi karena setiap unit menganggap tugasnyalah yang terpenting.
·
Organisasi
Fungsional
Ciri-ciri
organisasi fungsional:
a. Pembidangan
tugas secara tegas dan jelas dapat di bedakan.
b. Spesialisasi
para karyawan dapat di kembangkan dan digunakan secara optimal.
c. Bawahan akan
menerima perintah dari beberapa orang atasan.
d. Koordinasi
menyeluruh pada umumnya cukup pada level manajemen atas.
·
Organisasi
lini, staf dan fungsional
Organisasi ini
merupakan kombinasi dari ketiga type,yaitu organisasi lini,staf,dan operasional. Tipeini biasanya di terapkan pada
organisasi besar dan kompleks.
·
Flat
organization atau T form organization
Organisasi ini lebih lincah dan fleksibel dalam menghadapi
perkembangan dan perubahan lingkungan, sehingga dewasa ini bentuk organisasi
ini semakin banyak digunakan.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan
perusahaan yang ingin dicapai dan ini akan lebih mudah tercapai apabila
memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Masing-masing
fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri akan tetapi harus dilaksanakan
secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi yang
lain sangatlah erat.
Aspek manajemen
dapat mengkoordinasikan dengan benar dan baik antara sumber daya ekonomi yang
dipunyai dengan kebutuhan
kegiatan-kegiatan proyek, agar proyek dapat diselesaikan dan beroperasi
sebagaimana diharapkan.
2.
Saran
Berdasarkan
uraian kesimpulan diatas, penulis dengan segala keterbatasannya mencoba untuk
memberikan beberapa pendapat atau saran sebagai masukan agar suatu usaha dapat
beraktifitas dengan baik harus memiliki kemampuan untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dengan usaha tersebut, mulai dari aktifitas atau kegiatan yang akan dilakukan
maupun yang telah dilakukan.
Dengan demikian haruslah menggunakan
pendekatan-pendekatan untuk mengkaji layak tidaknya bisnis tersebut dalam studi
kelayakan bisnis yang ditinjau dari aspek manajemen dan organisasi.
DAFAR PUSTAKA
Kasmin, Jakfan, 2003. Study Kelayakan Bisnis, Jakarta./kencana Prenad Media Group
How to win at slot machines: How to win at slot machines - JTMHub
BalasHapusSlot machines are a popular gambling 청주 출장마사지 hobby. They 경산 출장안마 are one of the most popular 거제 출장샵 and widely known video 삼척 출장샵 slot 인천광역 출장안마 machines to date.